Finance

#BilangAjaGak: Kunci Menghindari Jadi Korban Social Engineering

Dalam era digital ini, kejahatan cyber semakin canggih dan beragam. Salah satu metode yang sering digunakan oleh penjahat cyber adalah social engineering. Social engineering adalah teknik manipulasi psikologis yang digunakan untuk menipu orang agar memberikan informasi pribadi atau melakukan tindakan tertentu yang menguntungkan penipu. Modus operandi ini sangat berbahaya karena seringkali tidak disadari oleh korban hingga terlambat.

Menurut data dari Oxford University, 88 persen kasus penipuan perbankan di era digital di seluruh dunia terjadi akibat social engineering. Angka ini lebih meningkat di Indonesia, mencapai 99 persen, karena tingginya tingkat kurang pemahaman dan kewaspadaan masyarakat Indonesia terhadap social engineering. Kurangnya pemahaman ini membuat banyak orang rentan menjadi korban modus penipuan ini. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk lebih memahami dan waspada terhadap social engineering agar dapat melindungi diri dari ancaman tersebut.

Apa Itu Social Engineering?

Social engineering merupakan metode penipuan yang memanfaatkan sifat dasar manusia, seperti kepercayaan, ketakutan, atau rasa ingin membantu. Teknik ini tidak selalu melibatkan keterampilan teknis tinggi, melainkan lebih fokus pada memanipulasi pikiran dan emosi korban. Beberapa bentuk umum dari social engineering termasuk phishing, pretexting, baiting, dan quid pro quo.

Contoh Kasus Korban Social Engineering

Baru-baru ini, Rini menerima pesan WhatsApp dari nomor yang tidak dikenal. Si pengirim mengaku sebagai admin bank tempat Rini menabung. Ia mengatakan bahwa ada aktivitas mencurigakan di akun Rini dan meminta Rini untuk segera mengklik tautan yang disertakan untuk verifikasi data.

Tanpa curiga, Rini mengklik tautan tersebut dan mengikuti instruksi yang diberikan. Ia memasukkan data pribadi dan kode OTP yang ia terima melalui SMS.

Tanpa sepengetahuannya, data tersebut digunakan oleh penipu untuk menguras isi rekening Rini.

4 Modus Kejahatan Social Engineering

1. Phishing 

Modus ini sering dilakukan melalui email atau pesan teks yang tampak berasal dari sumber terpercaya seperti bank atau layanan online. Pesan tersebut biasanya berisi tautan ke situs web palsu yang meminta informasi pribadi seperti username, password, atau nomor kartu kredit.

2. Pretexting

Dalam modus ini, penipu membuat skenario palsu untuk mendapatkan informasi pribadi. Contohnya, penipu menghubungi korban dengan alasan membutuhkan konfirmasi data untuk keperluan administrasi.

3. Baiting

Penipu menawarkan sesuatu yang menarik (umpan) untuk memancing korban agar memberikan informasi atau mengunduh malware. Misalnya, korban ditawari unduhan gratis untuk software premium yang sebenarnya berisi virus.

4. Quid Pro Quo

Modus ini melibatkan penawaran pertolongan atau layanan dengan syarat korban memberikan informasi tertentu. Contohnya, penipu menawarkan bantuan teknis palsu dan meminta akses ke komputer korban.

Cara Menghindari Menjadi Korban Social Engineering

#BilangAjaGak merupakan salah satu strategi yang efektif untuk menghindari menjadi korban social engineering. Konsep ini mengajarkan pentingnya untuk tidak memberikan informasi pribadi atau rahasia kepada siapapun, terutama melalui media sosial atau komunikasi online. Dengan mempraktikkan prinsip “Bilang Aja Gak”, kamu dapat menolak permintaan informasi sensitif atau mencurigakan dengan tegas dan tanpa ragu. Hal ini dapat membantu melindungi diri dari upaya penipuan yang memanfaatkan informasi pribadi untuk tujuan yang tidak baik. Dengan demikian, dengan sikap tegas dan waspada, seseorang dapat mengurangi risiko menjadi korban social engineering.

Namun, selain  menerapkan #BilangAjaGak, ada baiknya kamu juga melakukan hal-hal berikut ini agar terhindar menjadi korban social engineering:

1. Jangan Mudah Percaya

Selalu skeptis terhadap panggilan telepon, email, atau pesan teks yang meminta informasi pribadi atau sensitif. Bank dan lembaga resmi biasanya tidak meminta informasi pribadi melalui cara ini.

2. Verifikasi Informasi

Jika kamu menerima komunikasi yang mencurigakan, hubungi perusahaan atau institusi terkait menggunakan nomor telepon atau alamat email resmi yang kamu dapatkan dari situs web resmi mereka, bukan dari tautan atau kontak yang diberikan dalam pesan mencurigakan.

3. Jangan Klik Tautan Asing

Hindari mengklik tautan atau mengunduh lampiran dari email atau pesan teks yang tidak kamu kenal atau percayai. Ini bisa menjadi cara bagi penipu untuk menyebarkan malware.

4. Gunakan Autentikasi Dua Faktor

Aktifkan autentikasi dua faktor (2FA) di akun onlinemu untuk menambah lapisan keamanan tambahan. Ini membuat penipu lebih sulit mengakses akun kamu meskipun mereka memiliki password kamu.

5. Perbarui dan Amankan Perangkatmu

Selalu perbarui perangkat lunak dan gunakan program antivirus terpercaya untuk melindungi perangkat kamu dari malware.

Dengan memahami dan waspada terhadap berbagai modus social engineering, kita dapat lebih baik melindungi diri dari penipuan yang merugikan. Ingat, jika ragu, #BilangAjaGak dan lakukan verifikasi lebih lanjut. Keamanan dan kewaspadaan adalah kunci untuk menjaga informasi pribadi dan keuangan kamu tetap aman.

Langkah yang Harus Dilakukan Jika Menjadi Korban

Lantas, langkah apa yang harus dilakukan seandainya kejadian buruk ini menimpa kamu? Saat menjadi korban social engineering, langkah-langkah yang tepat perlu segera diambil untuk mengamankan informasi pribadi dan mencegah kerugian lebih lanjut sebagai berikut: 

  1. Segera Laporkan

Laporkan insiden ke pihak berwenang, seperti kepolisian dan bank terkait, secepat mungkin. Untuk melaporkan masalah terkait Bank BRI, kamu bisa mneghubungi Call Center di nomor  14017/1500 017

  1. Ganti Semua Password

Segera ganti semua password akun online-mu untuk mencegah akses lebih lanjut oleh penipu.

  1. Pantau Aktivitas Rekening

Pantau aktivitas rekening bank dan kartu kredit secara ketat untuk mendeteksi transaksi yang mencurigakan.

  1. Hubungi Penyedia Layanan

Jika akun media sosial kamu diretas, hubungi penyedia layanan untuk memulihkan akun dan mengambil langkah-langkah keamanan tambahan.

  1. Peringatkan Jaringan Anda

Beritahu teman dan keluarga tentang kejadian tersebut agar mereka juga berhati-hati dan tidak menjadi korban berikutnya.

Dengan semakin kompleksnya dunia digital, waspada terhadap social engineering menjadi semakin penting dalam menjaga keamanan informasi pribadi. Dengan memahami dan mengidentifikasi taktik manipulasi yang digunakan oleh pelaku social engineering, kita dapat melindungi diri dan orang-orang di sekitar dari potensi ancaman yang merugikan. Edukasi dan kesadaran akan bahaya social engineering tidak hanya memberi perlindungan bagi diri sendiri, tetapi juga #MemberiMaknaIndonesia dalam upaya bersama menjaga keamanan informasi dan privasi dalam era digital yang terus berkembang. Dengan sikap waspada dan proaktif, kita dapat membangun lingkungan online yang lebih aman dan terpercaya bagi semua pengguna. Semoga kesadaran akan pentingnya keamanan informasi terus tersebar luas di masyarakat untuk menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan terlindungi.

About Author

Dian Ravi. Muslimah travel blogger Indonesia. Jakarta. Part time blogger, full time day dreamer. Pink addict, but also love toska. See, even I cannot decide what's my favorite color is.Mau bikin bahagia, cukup ajak jalan dan foto-foto.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *