Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam membentuk kepribadian seseorang. Namun, seringkali pendidikan yang kita terima hanya terfokus pada pengetahuan akademis belaka, tanpa memperhatikan aspek budaya dan kearifan lokal yang merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas bangsa.
Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi satu jua, merupakan semboyan bangsa Indonesia yang memang memiliki banyak budaya. Sebagai orang Indonesia, sudah sepatutnya merasa bangga karena bisa memiliki keanekaragaman budaya. Sudah sepatutnya kita mengenal aneka potensi wisata dan budaya yang kita miliki.
Oleh karena itu, program “Pengenalan Pendidikan Kearifan Lokal melalui Sadar Wisata dan Musik Tradisional Daerah” yang dibuat oleh Zainul Arifin memiliki peran penting dalam menanamkan dan menumbuhkan rasa nasionalis dan cinta terhadap kekayaan bangsa.

Sumber foto: Lumajang Satu
Program ini pertama kali didirikan pada 10 November tahun 2007 oleh Zainul Arifin, seorang aktivis budaya dan pendidik asal Lumajang. Tujuan utama dari program ini adalah memperkenalkan dan mempromosikan kebudayaan lokal serta kearifan tradisional kepada masyarakat, terutama generasi muda. Dengan menggabungkan pendekatan sadar wisata dan musik tradisional daerah, program ini berhasil menciptakan pengalaman belajar yang unik dan menyenangkan.

Sumber foto: Satu Indonesia
Melalui program ini, peserta diajak untuk mengunjungi berbagai tempat wisata dan melihat langsung bagaimana kehidupan masyarakat lokal yang telah berkembang sesuai dengan tradisi dan budayanya. Mereka juga dikenalkan dengan aneka kesenian tradisional, seperti tarian, gamelan, dan musik tradisional lainnya. Lewat kegiatan ini, peserta dapat memahami adanya kekayaan budaya yang melimpah di setiap daerah Indonesia.
Selain itu, program “Pengenalan Pendidikan Kearifan Lokal melalui Sadar Wisata dan Musik Tradisional Daerah” juga memberikan kesempatan kepada peserta untuk belajar langsung dari para penjaga kearifan lokal. Mereka dibimbing untuk mempelajari berbagai teknik dan pengetahuan yang melekat pada kearifan lokal tersebut. Hal ini tidak hanya membantu melestarikan kebudayaan tradisional, tetapi juga memberikan dampak positif pada perkembangan diri peserta, seperti mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan rasa ingin tahu yang lebih luas.
Meski program ini bertujuan baik, Zainul sempat mendapatkan resistensi dari warga masyarakat di sekitarnya dan dianggap mengajarkan aliran sesat oleh tetangga-tetangganya. Tapi Zainul terus berusaha menjalankan program ini dan mengenalkan kesenian Danglung, kesenian asal Lumajang.
Sebagai bukti keberhasilan program ini, Zainul Arifin berhasil mendapatkan apresiasi Satu Indonesia Awards pada 2016 atas dedikasinya dalam melestarikan kearifan lokal dan membangkitkan rasa bangga akan budaya Indonesia. Penghargaan ini menjadi bukti bahwa program tersebut telah memberikan dampak yang positif dan signifikan dalam menciptakan generasi muda yang cinta terhadap kekayaan budaya bangsanya.
Dalam era globalisasi saat ini, penting bagi kita untuk melestarikan dan menghargai kearifan lokal kita sebagai identitas bangsa. Program “Pengenalan Pendidikan Kearifan Lokal melalui Sadar Wisata dan Musik Tradisional Daerah” yang diinisiasi oleh Zainul Arifin merupakan salah satu upaya yang luar biasa dalam menjaga dan memperkenalkan warisan budaya bangsa kepada generasi muda. Program ini adalah wujud konkret dari cinta terhadap kekayaan bangsa, yang perlu kita dukung dan praktekkan bersama agar kearifan lokal kita terus hidup dan bersinar.

Dian Ravi. Muslimah travel blogger Indonesia. Jakarta. Part time blogger, full time day dreamer. Pink addict, but also love toska. See, even I cannot decide what’s my favorite color is.Mau bikin bahagia, cukup ajak jalan dan foto-foto.