Jalan-Jalan, Jawa Barat

Berwisata ke Curug Cigangsa: Antara Lelah dan Indahnya Alam

bismillahirrahmnirrahim,

Mari lanjut update tentang wisata Ujung Genteng lainnya. Selain melepas tukik dan Curug Cikaso, Ujung Genteng masih menawarkan banyak suguhan wisata alam yang memanjakan mata dan melelahkan hati. 

Ujung Genteng, Sukabumi, Jawa Barat, merupakan salah satu destinasi wisata yang populer di kalangan wisatawan. Selain pantainya yang indah, Ujung Genteng juga memiliki beberapa air terjun yang tak kalah cantik, salah satunya adalah Curug Cigangsa.

Rute menuju Curug Cigangsa dan Curug Cikaso satu arah. Lokasi kedua curug ini memang tak terlalu jauh. Aku memutuskan untuk ke Curug Cigangsa terlebih dahulu, baru ke Curug Cikaso. Rupanya lokasi Curug Cigangsa ini memang berada tak jauh dari pemukiman warga. Tak heran kalau Google Map beberapa kali membuat aku salah jalan sebelum akhirnya tiba di lokasi yang benar. 

Lokasi Curug Cigangsa

Curug Cigangsa terletak di Dusun Batusuhunan, Desa Surade, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Perjalanan 24 km dari penginapan, memakan waktu sekitar hampir satu jam, dengan bonus beberapa kali salah jalan.

curug cigangsa ujung genteng

Kalau sudah menemukan dengan tulisan “Selamat datang di KB Batusuhunan Kelurahan Surade”, masuk saja. Artinya kamu sudah berada di jalan yang benar. Kendaraan aku diarahkan untuk parkir di sebuah lahan kosong, tak jauh dari gerbang tadi. 

Berbeda dengan Curug Cikaso yang sudah tertata sebagai tempat wisata, saat aku berkunjung di tahun 2022 lalu, curug yang juga disebut dengan nama Curug Luhur ini tampak belum terurus. Bahkan saat itu dikenakan biaya tiket masuk. Tapi kalau sekarang, katanya sih sudah ada tiket masuk sebesar Rp 5.000

curug cigangsa ujung genteng

Untuk menuju ke curug ini, pengunjung harus trekking terlebih dahulu selama kurang lebih 30 menit. Jalur trekkingnya cukup menantang, karena melewati jalan setapak yang berkelok-kelok di antara kebun dan sawah warga.

curug cigangsa ujung genteng

Sebagai seseorang yang jarang berolahraga, trekking menuju Curug Cigangsa cukup melelahkan bagi aku. Napas saya terengah-engah, dan kaki saya terasa pegal. Meski perjalanan menuju ke sana cukup melelahkan, namun, keindahan alam yang disuguhkan mampu menghapus rasa lelah. Ingatlah, setiap langkah yang diambil membawa kita semakin dekat ke tujuan.

Setelah melewati jalan setapak dan turunan, akhirnya aku tiba juga di Curug Cigangsa. Pemandangan yang disuguhkan sungguh memesona. Air terjun yang jernih, hutan yang hijau, dan suara alam yang menenangkan, membuat rasa lelah seketika hilang.

Curug Cigangsa: Keindahan Tersembunyi di Ujung Genteng

Curug Cigangsa memiliki ketinggian sekitar 30 meter, dengan 3 tingkatan yang terbentuk akibat gempa. Yang menarik adalah dinding batu yang berwarna kehitaman sebagai landasan air mengalir. Oh iya, debit air di air terjun ini relatif kecil, hal ini dikarenakan bagian hulunya dibendung untuk keperluan irigasi dan masyarakat setempat. Tapi bukan berarti kita tidak berhati-hati saat berkunjung ke Curug Cigangsa ini ya. 

Suasana di sekitar curug sangat asri dan sejuk. Pepohonan yang rimbun dan kicauan burung membuat suasana semakin damai dan menenangkan.

Aku menghabiskan waktu hampir sekitar satu jam di Curug Cigangsa. Panas, tapi puas menikmati keindahan curug dan suasana alam yang asri. Biasa, foto-foto, bikin video. Tapi gak berani untuk main air. Ngeri juga lihat ketinggiannya.

Namun, perjalanan pulang tidak kalah melelahkan. Menanjak dan berjalan melalui jalan yang sama, membuat napas tersenggal-senggal. Bahkan si ayang sempat merasakan nyeri di dada dan membuat kami beberapa kali berhenti. Ah, kami ini memang pasangan payah. Tapi kompak, kompak payahnya. Masa kalah sama mama dan papa yang sudah jalan jauh di depan.

Meskipun cukup melelahkan, saya tidak menyesal sama sekali akhirnya berwisata ke Curug Cigangsa. Pengalaman ini mengajarkan saya bahwa keindahan alam bisa didapat dengan perjuangan.

Tapi kalau ditanya mau lagi ke Curug Cigangsa, tentu saja aku bakal berpikir seribu kali. Sepertinya satu kali cukup deh. Kecuali mungkin kalau aku sudah memperbaiki gaya hidup jadi lebih sehat dengan rajin berolahraga. 

Tips ke Curug Cigangsa

Berikut beberapa tips bagi kamu yang ingin berwisata ke Curug Cigangsa:

  • Gunakan pakaian dan sepatu yang nyaman untuk trekking.
  • Bawalah air minum yang cukup.
  • Jangan lupa untuk membawa kamera untuk mengabadikan momen.
  • Jika membawa anak kecil, perhatikan keamanannya.

Curug Cigangsa sebuah petualangan yang layak dijalani. Meski melelahkan, namun keindahan alam yang disuguhkan membuat setiap detik di sana menjadi berharga. Teman Travel Galau ada yang sudah pernah ke sini? 

Sebaiknya hindari berkunjung ke Curug Cigangsa saat musim hujan. Selain karena jalanan relatif menjadi lebih licin, saat musim hujan air pun biasanya lebih keruh. Waktu berkunjung terbaik ke Curug Cigangsa adalah saat musim kemarau.Kalau kamu berkunjung ke Curug Cigangsa, mohon untuk selalu menjaga kebersihan dan tidak merusak keindahan alam ya. Please, leave nothing, but footprints.

x.o.x.o

travel galau

About Author

Dian Ravi. Muslimah travel blogger Indonesia. Jakarta. Part time blogger, full time day dreamer. Pink addict, but also love toska. See, even I cannot decide what's my favorite color is.Mau bikin bahagia, cukup ajak jalan dan foto-foto.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *