Kampung Merabu terletak di Desa Merabu, Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Kampung ini berbatasan dengan Kampung Panaan (Utara), Kampung Merapun (Barat dan Timur), dan Kabupaten Kutai Timur (Selatan). Potensi kekayaan Hutan Merabu ini sangat besar, Merabu memiliki kekayaan flora dan fauna yang bisa dimanfaatkan sebagai Ekowisata. Sehingga Merabu menjadi tempat destinasi wisata yang mendunia.
Sumber foto: IG KampungMerabu
Tahun 2014 lalu, Kampung Merabu berhasil mendapat pengakuan Hutan Desa dari Kementerian Kehutanan. Setelah mendapat pengakuan Hutan Desa, Kampung Merabu dengan SIGAP melakukan berbagai penataan pengelolaan Hutan Desa.Tak sia-sia, akhirnya Merabu pernah dinobatkan sebagai pengelolaan Hutan Desa terbaik kedua.
Keberhasilan Merabu menata Hutan Desa sebagai tempat Destinasi ekowisata ini tak lepas dari usaha Franly Aprilano Oley, Sang Penjaga Hutan yang SIGAP sekaligus pernah menjadi kepala desa pada tahun 2011.
Tentang Franly Aprilano Oley
sumber foto: Satu Indonesia
Franly Aprilano Oley merupakan seorang pahlawan lingkungan yang berdedikasi tinggi dan gigih dalam memperjuangkan hak pengelolaan hutan lindung di desa wisata Kampung Merabu, Kalimantan Timur. Ia adalah seorang penjaga hutan yang berkomitmen untuk memastikan bahwa warga desa Merabu dapat hidup makmur tanpa merusak kelestarian hayati yang ada.
Hutan lindung merupakan aset berharga yang dimiliki oleh desa wisata Kampung Merabu. Keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya memiliki peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekosistem serta menyediakan sumber kehidupan bagi masyarakat setempat. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan ekonomi masyarakat, hak pengelolaan hutan ini semakin terkikis.
Franly Aprilano Oley menyadari bahwa dengan kebijakan yang tepat, hak pengelolaan hutan lindung tersebut bisa dikembalikan ke tangan warga Merabu. Ia memahami bahwa pemberdayaan masyarakat lokal dalam pengelolaan hutan akan memberikan manfaat jangka panjang bagi kesejahteraan mereka serta kelestarian lingkungan.
Untuk mewujudkan visi ini, Franly melakukan berbagai upaya untuk mengedukasi dan membuka wawasan masyarakat tentang pentingnya menjaga hutan dan ekosistemnya. Ia mengorganisir pelatihan dan workshop bagi warga desa untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang pentingnya pelestarian hutan.
Dalam upayanya ini, Franly juga bekerja sama dengan beberapa organisasi lingkungan dan lembaga pemerintah yang memiliki tujuan yang sama. Mereka bersepakat untuk mengadakan kampanye kelestarian hutan serta mempromosikan kearifan lokal dalam mengelola sumber daya alam.
Selain itu, Franly juga mengupayakan pengembangan ekonomi berbasis hutan dan pariwisata yang berkelanjutan. Ia berusaha untuk mendorong masyarakat lokal untuk mengembangkan produk-produk yang didasarkan pada kekayaan hayati yang ada di hutan. Hal ini bertujuan agar masyarakat bisa merasakan manfaat ekonomi dari pengelolaan hutan secara lestari.
Melalui kerja keras dan ketekunan Franly, akhirnya tercapailah hak pengelolaan hutan lindung ke tangan warga Merabu. Keputusan ini memberikan kehidupan yang lebih makmur bagi masyarakat, sementara tetap menjaga kelestarian hayati yang dimiliki. Kini, Kampung Merabu telah menjadi contoh bagi komunitas lainnya dalam pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.
Franly Aprilano Oley adalah contoh nyata bahwa perjuangan untuk menjaga hutan dan lingkungannya membutuhkan ketekunan, kegigihan, dan kerja sama. Melalui langkah-langkahnya, ia membuktikan bahwa kepentingan masyarakat dan kelestarian alam tidaklah harus bertentangan, tetapi dapat menjadi dua hal yang saling mendukung. Tak heran kalau ia berhasil menjadi salah satu penerima Apresiasi Satu Indonesia Awards tahun 2018.
Dian Ravi. Muslimah travel blogger Indonesia. Jakarta. Part time blogger, full time day dreamer. Pink addict, but also love toska. See, even I cannot decide what’s my favorite color is.Mau bikin bahagia, cukup ajak jalan dan foto-foto.