Bobo Manja

Betah Menginap di Turtle Beach Hotel, Ujung Genteng. Sampai Mau Balik Lagi

bismillahirrahmanirrahim,

Ujung Genteng, I’m back!!

Setelah 6 jam perjalanan dengan kondisi jalan yang menurun, berbelok, dan jauh dari mulus, akhirnya aku bisa merasa lega ketika kendaraan putih yang membawa aku, ayang, mama, dan papa berhenti di lahan parkir Turtle Beach Hotel. Aku melihat jam, masih sekitar jam 11, kira-kira boleh check in gak ya? Tak ada salahnya bertanya dulu.

Untuk mengatur waktu agar tiba di waktu check in di Ujung Genteng ini memang tricky. Sama seperti ketika hendak ke penginapan di Pelabuhan Ratu, mengingat tol Bocimi belum sampai Cibadak, mau tak mau lebih baik berangkat pagi agar menghidari macet akibat kegiatan di pasar Cibadak. Tapi ya gitu, akhirnya sampai di penginapan lebih cepat, padahal kami sempat berhenti untuk sarapan sate ayam dalam perjalanan.

Untungnya kami tak perlu menunggu sampai jam 2 siang untuk check in. Kamar langsung disiapkan tak lama aku menyapa resepsionis yang berjaga di bagian depan. Sambil menunggu kamar disiapkan, mama langsung mengajak duduk-duduk di area restoran yang berada persis di pinggir pantai “Teh, mau kepala muda ga?”

Turtle Beach Hotel, Hotel Ujung Genteng di Pinggir Pantai

Ini adalah kali kedua aku menginap di Turtle Beach. Yang pertama kali di tahun 2013 dengan formasi mama, ayang, dan adikku. Kalau gak salah waktu itu Turtle Beach masih baru. Kemarin mama sempat bertanya kok menginap di sini lagi. Apa gak mau mencari penginapan yang berbeda?

Aku terlanjur jatuh hati sama Turtle Beach. Ini tuh hotel Ujung Genteng di pinggir pantai satu-satunya. Bangunan dua lantai ini lokasinya persis di tepi pantai Cibuaya. Kalau malas kemana-mana, diam di penginapan sambil duduk-duduk di pinggir pantai juga jadi.

Kalau sebelumnya aku memilih tipe kamar Family Room with Beach View yang berada di lantai dua, kali ini aku memilih tipe family Room Garden View. Rasanya kalau mau menantap pantai sih langsung aja ke pantainya, gak usah dari balkon kamar. Bener gak? (Padahal sih karena males naik turun tangga).

Tipe Family Room ini terdiri dari dua kamar tidur, satu kamar mandi, dan satu ruang keluarga. Masing-masing kamar dilengkapi dengan kasur ukuran queen size serta AC. Buat aku sih soal kamar cukup nyamalah. Gak sempit. Sementara living room-nya dilengkapi sofa, TV yang bisa membuat mama papa senang karena bisa nonton sinetron, kulkas mini, serta dispenser.

Sementara kami harus sedikit mengalah soal kamar mandi. Bukan, bukan gak bersih. Tapi airnya cenderung ada rasa asin. Agak takut-takut kulit wajah berjerawat. Tapi ya, itu soal nanti deh. Sementara ini mari kita liburan. Meski dalam kondisi pandemi, tapi nyatanya Turtle Beach cukup ramai di akhir September 2022.

Turtle Beach Hotel punya kolam renang yang cukup unik. Berbentuk 3 lingkaran dengan masingmasing lingkarannya memiliki kedalaman yang berbeda, untuk dewasa dan untuk anak-anak. Sayang banget, lagi-lagi kondisi tubuh aku membuat aku gak bisa untuk berenang. Tapi sepertinya mama sama papa happy sempat berenang di hari terakhir sebelum checkout.

Berbagai Aktivitas di Pinggir Pantai Cibuaya

3 kali ke Ujung Genteng yang selalu terekam dalam ingatan aku adalah pantainya yang ketika surut, kita bisa main-main air sambil melihat beberapa biota laut yang terjebak. Tapi tetap harus waspada, kemarin aja aku sempat melihat ular laut yang sedang bersembunyi diantara batu karang.

Turtle Beach Hotel juga menyediakan bean bag untuk bersantai di pinggir pantai. Betul kan yang aku bilang, kalau mager sih di hotel aja, menikmati suasana pantai.

Salah satu kegiatan favorit aku selain main-main ke pantai adalah sarapan. Sarapannya gak istimewa sih, menu standar seperti nasi goreng atau roti dan telur dadar. Tapi karena sarapannya di pinggir pantai, jadi berasa banget vibes liburannya.

Terus terang aku masih merasa belum puas explore Ujung Genteng. Kalau bisa Ujung Genteng akan masuk ke dalam itinerary road trip nanti. Bukan gak mungkin aku akan kembali menginap di Trutle Beach Hotel lagi. Abis memang senyaman itu aku tuh di sini. Cuma satu gak enaknya di Ujung Genteng, sinyal internet kurang kuat. Bikin agak susah untuk kerja online.

Ada yang pernah menginap di Turtle Beach Hotel juga? Share done experience kamu di kolom komentar.

x.o.x.o

travel galau

About Author

Dian Ravi. Muslimah travel blogger Indonesia. Jakarta. Part time blogger, full time day dreamer. Pink addict, but also love toska. See, even I cannot decide what's my favorite color is.Mau bikin bahagia, cukup ajak jalan dan foto-foto.

(1) Comment

  1. Tehh, kelapa mudaaaaa. wkwkwk
    Aku blm pernah nyoba menginap yg deket pantai gini, kl baca pengalamannya Teteh d Turtle Beach rasanya kok pengin, buka pintu kamar jalan dikit udh pantai. Menenangkan bgt suasananya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *