Kota Batu, Malang dikenal sebagai salah satu tempat wisata populer di Jawa Timur. Selain keindahan alamnya yang mempesona, kota ini juga memiliki kekayaan budaya yang tidak kalah menarik. Salah satu kekayaan budaya yang menjadi sangat terkenal di Malang adalah batik Bantengan. Dan di tengah-tengah pesatnya perkembangan industri batik di Kota Malang, ada seorang perempuan berbakat bernama Anjani Sekar Arum yang telah mendesain motif batik Bantengan dengan sangat apik di sanggar dan galeri batik Andaka.
Sumber: Satu Indonesia Awards
Anjani Sekar Arum merupakan seorang desainer batik muda yang memiliki keterampilan yang luar biasa dalam merancang motif batik. Ia memiliki bakat dan keahlian yang luar biasa dalam menggabungkan elemen-elemen tradisional batik dengan sentuhan modern. Salah satu karya terbaiknya adalah motif batik Bantengan yang telah menjadi daya tarik utama di sanggar dan galeri batik Andaka. Bahkan motif batik bantengan karyanya ini sudah dikenal di Internasional.
Batik Bantengan adalah hasil gabungan dari bakat, keahlian, ketekunan, dan cinta. Anjani terlahir dari keluarga seniman. Ayahnya, Agus Tubrun, adalah pegiat seni budaya Bantengan serta seorang seniman pelestari bantengan di Desa Bumiaji Kota Batu. Darah seni mengalir di tubuh Anjani. Selain ayahnya, pamannya juga seorang seniman. Nenek Anjani juga seorang penari, bahkan leluhurnya pun ada seorang pembatik.
Anjani menggeluti dunia seni batik sejak berkuliah di jurusan seni dan desain Universitas Negeri Malang. Namun karena tidak ada materi seni batik, akhirnya ANjani bertekad ke Solo dan Jogja untuk bisa membuat batik yang bagus. Karena kecintaannya dengan seni bantengan inilah yang membuat dirinya mengambil motif Bantengan dalam seni batiknya.
Motif batik Bantengan merupakan salah satu motif batik khas Kota Malang yang terinspirasi dari tradisi seni Topeng Malangan. Topeng Malangan adalah salah satu kesenian rakyat paling awal yang ada di pedalaman Jawa Timur yang menggambarkan karakteristik wajah manusia dan binatang. Motif Bantengan sendiri menggambarkan seekor kerbau jantan yang melambangkan kekuatan dan keberanian dalam budaya Jawa.
Batik Bantengan hasil karya Anjani mulai ia kenalkan pada tahun 2014 lewat pameran tunggal di Galeri Raos, Batu. Anjani memamerkan 54 lembar kain batik yang sudah ia buat sejak berstatuskan mahasiswa. Karya-karyanya dihargai tinggi dan hanya tersisa 1 lembar kain batik.
Pemerintah Kota Batu mengangkat Batik Bantengan menjadi batik khas Batu. Istri Walikota Batu, Dewanti Rumpoko, mengajaknya pameran di Praha, Republik Ceko. Namun ternyata, dua pekan menuju hari H pameran, Anjani cuma sanggup membuat 10 lembar kain. Tak mudah mencari pembatik yang rajin dan tekun.
Tahun 2015, Anjani bertemu dengan Aliya, gadis berusia 9 tahun yang tertarik mempelajari cara membatik. Sejak itu, Anjani memilih melatih anak-anak menjadi pembatik di sanggarnya.
Menurut Anjani, menurunkan keahlian membatik pada generasi muda merupakan salah satu cara melestarikan budaya Bantengan. Tidak hanya itu, generasi muda binaannya dilatih untuk dapat menghasilkan karya batik kemudian memasarkannya dan mendapatkan penghasilan dari karya seni buatan mereka sendiri.
Sanggar dan galeri batik Andaka di Kota Batu, Malang, telah menjadi tempat yang sangat populer di antara pecinta batik. Karya-karya Anjani Sekar Arum yang dipamerkan di sana menerima sambutan positif dari pengunjung. Dengan menggabungkan keahlian tradisional dan kecerdasan kreatifnya, Anjani Sekar Arum berhasil menghadirkan keindahan batik Bantengan yang tidak terlupakan.
Sumber: FB Semangat Astra Terpadu
Dalam dunia mode dan industri kreatif, Anjani Sekar Arum telah menjadi sosok yang dihormati. Ia telah menginspirasi banyak desainer batik muda lainnya untuk tetap mempertahankan dan mengembangkan seni batik tradisional dalam karya mereka. Dengan berbagai penghargaan dan pengakuan atas karyanya, Anjani Sekar Arum membuktikan bahwa batik Bantengan adalah warisan budaya yang patut diapresiasi dan dilestarikan.
Melalui kreasi dan dedikasinya, Anjani Sekar Arum telah mengangkat keindahan dan keunggulan batik Bantengan ke tingkat baru. Ia membuktikan bahwa batik Bantengan tidak hanya bisa dinikmati dalam bentuk kain, tetapi juga bisa diwujudkan dalam berbagai tekstil dan produk fesyen lainnya. Diharapkan, karya Anjani Sekar Arum akan terus menginspirasi generasi muda untuk mencintai dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia.
Sumber: FB Semangat Astra Terpadu
Semangat Anjani dalam melestarikan Batik Bantengan mengantarkannya menjadi salah satu Penerima Apresiasi Satu Indonesia Awards di tahun 2017.
Dian Ravi. Muslimah travel blogger Indonesia. Jakarta. Part time blogger, full time day dreamer. Pink addict, but also love toska. See, even I cannot decide what’s my favorite color is.Mau bikin bahagia, cukup ajak jalan dan foto-foto.