bismillahirrahmanirrahim,

“Seavibes itu asik banget, tinggal loncat langsung pantai.” Atas dasar review dari sepupu gue itu, gue pun memutuskan untuk memilih Seavibes sebagai penginapan di Pelabuhan Ratu awal tahun ini.
Ok, akhirnya gue merasakan liburan setitik juga di masa pandemi ini. Setelah beberapa kali rencana liburan gue seperti lagu Syahrini, alias maju mundur cantik doang, kali ini gue benar-benar mewujudkannya. Liburan anniversary, begitu yang dikira Mama, padahal sih gue punya agenda sendiri untuk annniversary di akhir bulan Januari.
Gue sengaja memilih Pelabuhan Ratu sebagai destinasi wisata pertama gue semenjak masa pandemi. Pertimbangan gue tempat wisata di Jawa Barat ini enggak terlalu ramai meski akhir pekan, jaraknya juga enggak terlalu jauh. Untuk antisipasi menjaga kesehatan pun makanya gue memilih penginapan di Pelabuhan Ratu yang punya akses ke pantai langsung, jadi gue cuma tinggal main di area penginapan aja, tanpa perlu banyak tempat yang dikunjungi.
Perjalanan ke Pelabuhan Ratu
Buat yang sering melihat gue di media sosial, terutama Twitter, mungkin sedikit banyak sudah pada tahu kalau gue adalah seorang Putri Tidur. Jam tidur gue begitu teratur, setelah shalat Isya tidur, bangun Subuh dan lanjut tidur lagi. Masalahnya adalah, suami gue paling suka menyetir dalam kondisi langit masih gelap. Ini jelas seringkali jadi kegalauan dalam gue merencanakan jalan-jalan.
Begitu juga saat merencanakan weekend getaway ke Pelabuhan Ratu, tanggal 9-10 Januari 2021 kemarin ini. Gue pikir dengan jarak Jakarta – Pelabuhan Ratu yang hanya sekitar 4 jam, cukuplah berangkat jam 8 pagi, perkiraan gue. Tapi Mas Metra, cintanya gue ini masih ingin menikmati suasana di jalan saat masih pagi-pagi banget, menyambut matahari terbit di jalan.

Setelah melakukan negosiasi [kaya apaan aja ya], akhirnya kami sepakat berangkat jam 5 pagi, usai shalat Subuh. Toh pengingapan di Pelabuhan Ratu juga baru bisa check in di jam 14.00. Bakal bingung mau ngapain aja nanti. Karena serindu apa pun gue sama traveling, tetap saja dalam kondisi pandemi seperti saat ini gue harus extra hati-hati, sebisa mungkin menghindari keramaian.

Ada dua jalan menuju Pelabuhan Ratu kalau dari arah Jakarta, lewat CIkidang dan lewat Cibadak. Jalur Cibadak adalah jalur yang umum, dengan jalan yang lebih besar. Sementara lewat Cikidang, selain jalannya lebih kecil, ada banyak tanjakan dan turunan yang curam. Tapi jalur ini tuh selain lebih dekat juga menawarkan pemandangan yang cantik dan enggak bikin bosan dalam perjalanan. Salah satu inceran Mas Metra adalah menikmati semburat matahari di Cikidang. Sayangnya, kali ini dia harus puas menyambut matahari di pintu keluar tol aja ya.
Menginap di Seavibes, Penginapan di Pelabuhan Ratu
Benar kan, sekitar jam 9.30 gue sudah tiba di depan penginapan di Pelabuhan Ratu yang gue pesan. Padahal kami sempat dua kali berhenti untuk mengganjal isi perut. Tadinya berharap bisa numpang aja dulu main di pantainya, tapi ternyata enggak bisa. Ada charge 25% untuk early check in. Padahal sih enggak butuh early check in-nya. Ya sudahlah, gue pun memutuskan untuk ke Pantai Karang Hawu aja dulu.
Hujan membuat gue kurang bisa menikmati suasana pantai dengan puas. Akhirnya gue sama Mas Metra lebih banyak duduk dan tidur manis di dalam mobil sambil menatap pantai sampai mendekati waktu check in.

Seavibes ini merupakan penginapan di Pelabuhan Ratu berupa vila. Sebuah rumah yang terbagi menjad dua bagian, dan masing-masing terdapat 3 kamar. Sayangnya, ali-alih gue mendapatkan tipe kamar inceran, Seaside, gue harus ikhlas menginap satu malam di tipe Seacost. Kedua kamar sama bagus dan sama besarnya. Harga kedua tipe penginapan di Pelabuhan Ratu ini juga sama kok, Rp 700.000 per malam untuk akhir pekan. Tapi yang bikin gue mengincar tipe Seaside ini karena kamarnya menghadap pantai, berbeda dengan tipe Seacoast yang menghadap kebun.
So, what do I think about Seavibes? Gue sih senang dan merasa nyaman menginap di Seavibes. Kamarnya luas banget, cocok buat yang memang cuma mau menikmati quality time bareng teman atau keluarga. As for me ya buat berdua-duaan sama Mas Metra. Bosan di kamar, tinggal nongkrong di pendopo yang ada di halaman belakang, nikmati angin bertiup sepoi-sepoi sambil menatap pantai. Atau sekalian bermain air ke pantai.


Tadinya gue berminat untuk piknik di sore hari. Sudah bawa alas piknik, sushi, dan aneka camilan. Tapi karena cuacanya mendung, angin bertiup terlalu kencang, gue cuma sanggup bertahan enggak lebih dari 30 menit duduk manis di pendopo sambil makan sushi. Selanjutnya balik ke kamar dan rebahan lagi aja.
Nuansa keseluruhan vilanya juga cantik banget. Aku agak bingung menjelaskan konsep penginapan di Pelabuhan Ratu yang satu ini, apa kaya mediteranian ya? Yang pasti aestheic. Coba kalau didukung dengan cuaca yang bersahabat, mungkin stok foto gue akan sangat banyak.

Menikmati senja yang cantik? Kali ini gue harus menerima kenyataan kalau liburan di pantai tidak akan selalu dapat menikmati suntet. Hujan. Tapi biar begitu gue tetap senang dan bahagia kok bisa liburan setitik. Enggak salah juga memilih penginapan di Pelabuhan Ratu ini. Untuk makan malam, bisa keluar cari tempat makan atau juga bisa dibantu pesan oleh karyawan Seavibes. Pokoknya kalau elo memang niat mager dengan suasana pantai, Seavibes merupakan penginapan di Pelabuhan Ratu yang tepat. Asal jangan lupa bawa obat nyamuk.
Harga penginapan di Pelabuhan Ratu yang gue booking melalui Traveloka ini sudah termasuk sarapan. Pilihan sarapannya ada omlet, nasi goreng, dan mie goreng. Serta minum teh atau kopi. Enggak terlalu banyak pilihannya sih, tapi lumayan lah.
Sebenarnya ada ruang makan bersama yang menghadap ke pantai. Tapi di masa pandemi gue lebih memilih makan di depan kamar gue aja. Enggak seasik melihat pantai memang, tapi gue masih bisa mendengar suara ombak. Nikmati dan syukuri saja.
Rasanya sih gue enggak salah memilih penginapan di Pelabuhan Ratu kali ini. Gue senang. Suasananya menyenangkan. Wifi juga cukup kencang. Mas Metra bahagia karena tetap bisa nonton pertandingan bola dengan lancar. Kalau ada rezeki menginap beberapa malam sambil membawa kerjaan juga sepertinya asik. Cuma satu hal aja yang sedikit membuat gue kurang nyaman: akses keluar masuk Seavibes.

As I said before, Seavibes merupakan vila dengan pagar selalu tertutup rapat. Mau enggak mau setiap kali datang atau pergi kita harus minta tolong untuk dibukakan pagar. Kesannya mudah sih, tinggal minta tolong aja, tapi percayalah, gue butuh beberapa kali pencet bel dan nelepon untuk minta dibukakan pintu pagar. Mungkin pengalaman tiap orang berbeda sih, tapi paling enggak ini jadi mengurangi total kenyaman gue. Kalau menginap di hotel kan biasanya kita akan bebas keluar masuk mau jam berapa pun juga.
Seavibes ini pemiliknya orang bule, tinggal di sini juga. Kalau baca review yang ada biasanya si mister ini rajin menyapa dan mengajak ngobrol. Kemarin juga gue beberapa kali bertegur sapa. Tapi mungkin karena kondisi pandemi, mengharuskan jaga jarak, jadi kalimat yang ada hanya sebatas “Hai” dan “Selamat pagi”.

Menjelang jam 12 siang gue ceck out dari Seavibes. Setelah sedikit puas main di pantai dulu, meski lagi-lagi langit lagi kurang cantik. Dalam hati gue berdoa, semoga gue dan keluarga diberi kesehatan untuk bisa segera kembali ke sini. Cita-cita gue mau ajak mama sama papa liburan saat musim hujan sudah berakhir.
Kalian pernah liburan ke Pelabuhan Ratu juga? Ceritakan dong penginapan di Pelabuhan Ratu tempat kalian menginap dimana.
x.o.x.o
Seavibes Jln. Cisolok Raya no. 21 Rt 001 / rw 004, Desa Karangpapak, Kec. Cisolok, Kab. Sukabumi, Jawa Barat 43366 Phone: 08119922480

Dian Ravi. Muslimah travel blogger Indonesia. Jakarta. Part time blogger, full time day dreamer. Pink addict, but also love toska. See, even I cannot decide what’s my favorite color is.Mau bikin bahagia, cukup ajak jalan dan foto-foto.
Nggak salah sih ini namanya Seavibes beneran berasa hawa liburan di pantainya. Mbak Dian foto2 OOTD-nya keren terus, pakai jasa fotografer pribadi sih ya. Hehe
duhhhh… sayang banget ngga dapet sunset ya mbak…. keadaan cuaca ngga memungkinkan. Padahal aku sudah menunggu keindahan yang terpampang di foto mbak dian sembari mengibaskan rok kembangnya.
BTW suasana nginepnya aman mbak? ngga ada yang mistis gitu? hehehe
Seruuu ya!
Kalo dah lama nggangetrip, rasanya sueneengg gitu bisa melihat alam semesta raya 😀
Aku jg kangen halan2
pengiin ke sukabumi, euy!
Lucu banget penginapannya, tapi kalo aku disana aku agak takut juga kok situasinya agak remang
Ulala ternyata foto nyang kemarin itu diambil pas di sini toh, hihihi. Walaupun mendung gini, dan yaa jadi nggak banyak beragam foto, tapi suasananya tetap enak gitu ya adem2 sendu gimana gitu wkwkwkkw apalagi kalau sama pasangan, seruuu
Pelabuhan Ratu ini beneran asik banget yaa, teh…
Rasanya setiap penginapan yang di sepanjang garis pantai berasa punya pantai pribadi.
Tapi anginnya juga brr~
Ga bisa lama-lama main yaa, teh…
Seavibes asik banget..
Menginap di sini bikin pengen berlama-lama di Pelabuhan Ratu.
Indah, nyaman dan banyak spot untuk foto kece di sini ya mbak Dian 🙂 jadi kepingin main dan memginap di sini deh
Wah senangnya bisa staycation ya mbak. Aku masih mager aja di rumah belum berani kemana-mana.
Aku pun belum pernah nginep dengan pemandangan langsung ke pantai. Hehm… kayaknya menyenangkan banget bisa dapet vitamin sea yaa…