bismillahirrahmanirrahim,
Banyuwangi, kabupaten paling timur di Pulau Jawa, memang terkenal dengan keindahan alamnya. Rasanya tuh kaya gak ada habis-habisnya wisata di Banyuwangi. Bucket list wisata di Banyuwangi aku terus aja bertambah.
Salah satu destinasi wisata Banyuwangi yang wajib dikunjungi adalah Hutan Djawatan. Hutan ini terletak di Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, sekitar 25 kilometer dari pusat kota Banyuwangi. Tak hanya memberikan nuansa alam yang memesona, tempat ini juga mengingatkan kita akan negeri elf yang indah dalam film Lord of The Rings.
De Djawatan, Wisata Alam Banyuwangi yang Menyerupai Fangorn Forest

Hutan De Djawatan sering disebut sebagai “Hutan Lord of The Rings” karena memiliki pemandangan yang mirip dengan hutan Fangorn di film tersebut. Pepohonan trembesi yang besar dan rimbun seolah-olah menjadi tempat tinggal para elf, makhluk mitologi yang hidup di alam bebas.
Menyusuri setapak di dalam hutan ini, kamu akan seolah-olah dihanyutkan ke dalam dunia fiksi yang mempesona. Dedupan dedaunan, gigi kayu yang menjulang tinggi, dan sinar matahari yang temaram menciptakan ambience yang memesona. Di sini, kamu bisa merasakan sensasi seakan sedang berpetualang di Middle Earth.


Hutan Djawatan merupakan hutan lindung yang memiliki luas sekitar 3.8 hektar. Hutan ini ditumbuhi oleh pohon-pohon trembesi yang menjulang tinggi dan berusia ratusan tahun. Pepohonan trembesi ini memiliki akar yang besar dan menjuntai ke bawah, sehingga memberikan kesan teduh dan mistis.
Selain berjalan kaki, pengunjung juga bisa berfoto di berbagai spot foto yang tersedia di hutan Djawatan. Salah satu spot foto yang paling populer adalah jembatan kayu yang berada di tengah hutan. Jembatan ini menjadi latar belakang yang sempurna untuk foto-foto yang instagramable.
Tak hanya memiliki pemandangan yang indah, hutan Djawatan juga memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kelestarian alam. Keberadaan hutan ini sebagai penghasil oksigen yang bernilai sangat tinggi juga haruslah dipertahankan dengan melakukan pengelolaan yang baik.
Sejarah De Djawatan Sebelum Jadi Tempat Wisata Banyuwangi


Sebelum jadi hutan wisata, kawasan hutan Djawatan ini berfungsi sebagai tempat penimbunan kayu jati. Namun sayang, terjadi penjarahan besar-besaran pada tahun 1970 yang menyebabkan kawasan ini jadi terbengkalai. Sebelum akhirnya Perusahaan Hutan Negara Indonesia (Perhutani) mengambil alih kawasan ini menjadi hutan wisata yang diberi nama de Djawatan.
Awalnya masyarakat setempat menyebut De Djawatan dengan nama Jawatan Benculuk. Djawatan sendiri merupakan hutan lindung yang dikelola oleh Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, sedangkan Benculuk adalah nama sebuah desa di Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi.
Tiket Masuk dan Cara Berkunjung ke De Djawatan


Hutan Djawatan buka setiap hari dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB. Harga tiket masuknya adalah Rp7.000 per orang.
Tidak perlu khawatir, akses menuju De Djawatan sangat mudah. Kamu bisa menggunakan kendaraan pribadi atau menumpang angkutan umum mengingat lokasinya berada di jalur utama Banyuwangi-Jember arah selatan.
Kalau kamu dari arah Surabaya, kamu bisa pergi ke Banyuwangi dengan kereta api rute Stasiun Gubeng – Stasiun Banyuwangi Baru. Dari Stasiun Banyuwangi Baru, kamu bisa melanjutkan perjalanan menuju Terminal Karangente dengan angkutan umum. Dari terminal tinggal lanjut naik bus yang mengarah ke Jember atau Surabaya. Nah nantinya bus ini akan melewati pertigaan lampu merah Benculuk tempat kamu harus turun. Dari pertigaan lampu merah Benculuk ini kamu tinggal melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sekitar 1 km menuju De Djawatan.
Fasilitas di De Djawatan


Tak perlu khawatir kalau ingin berlama-lama menikmati Hutan De Djawatan. Karena fasilitas yang ada di tempat wisata Banyuwangi ini sudah cukup lengkap. Selain terdapat masjid dan area makan berupa warung-warung makan dan cafe, tempat wisata ini juga dilengkapi dengan kamar mandi.
Kalau ingin menikmati De Djawatan dengan cara berbeda, kamu bisa bisa berkeliling hutan dengan naik delman dengan harga Rp 50.000. Agak mahal sih, tapi sebenarnya bakal jadi pengalaman yang gak kalah seru. Selain itu juga tersedia persewaan ATV dan motocross untuk anak-anak.


Jangan lupa untuk menyiapkan memori kamera yang cukup besar, karena dijamin kamu gak akan bisa berhenti mengabadikan momen di sini. Waktu terbaik berkunjung ke sini menurut aku adalah pagi atau sore hari. Selain menghindari cuaca terik, cahaya pagi dan sore hari yang menembus hutan justru akan menambah kecantikan hutan De Djawatan.
Jadi, jika kamu ingin merasakan sensasi seakan berada di negeri elf yang magis, tak perlu pergi jauh-jauh ke luar negeri. Hutan De Djawatan di Banyuwangi adalah pilihan yang tepat. Tidak hanya memanjakan mata, tempat ini juga akan memberikan rasa damai dan menenangkan. Segera atur waktu liburanmu ke Banyuwangi dan sambutlah petualangan ala Middle Earth di Hutan Jawatan!
x.o.x.o

Dian Ravi. Muslimah travel blogger Indonesia. Jakarta. Part time blogger, full time day dreamer. Pink addict, but also love toska. See, even I cannot decide what’s my favorite color is.Mau bikin bahagia, cukup ajak jalan dan foto-foto.
Djawatan ini asik banget emang tempat wisatanya. Asri, seru dan memorable banget. Bener-bener harus siapin space memori karena memang banyak banget tempat yang bisa diabadikan.
Baru tau, ternyata Djawatan dulunya punya sejarah seperti itu. Akhirnya tau lewat tulisan ini. Keren.
Btw, kalau ke Banyuwangi lagi, cobain juga mampir ke Desa Adat Kemiren, asik dan seru banget experience liburan disana. Emang bangak banget sih bucketlist wisata di Banyuwangi ini 🤣🤣